Latest News

Wednesday, July 27, 2011

Perhutani Siap Kembangkan Sumber Energi berbasis Biomassa

Perum Perhutani bersama Korea Green Promotion Agency (KGPA) dan PT Solar Park Indonesia (SPI) menandatangani MoU penanaman pohon biomassa dan pabrik pembuatan pellet kayu untuk kepentingan bioenergi Selasa (19/7). Penandatangan MoU dilakukan pada acara 5th Indonesia Korea Forest Forum (IKFF) di Hotel Gumaya Tower Semarang.

Kesepakatan ini menindaklanjuti MoU Kerjasama Pengembangan Industri Energi Biomassa dari kayu antara Menteri Kehutanan RI dan Minister of Korea Forest Service 6 Maret 2009 serta MoU mengenai Studi Kelayakan Pengembangan Pabrik Pellet Kayu dan Hutan Tanaman di Jawa Tengah antara Perum Perhutani dan PT. Solar Park Indonesia, 3 Juni 2009.

Dengan MoU ini para pihak bersepakat untuk membangun 10.000 Ha tanaman biomassa, terdiri dari 3.000 Ha di Jawa Barat, 3.500 ha di Jawa Tengah dan 3.500 ha di Jawa Timur serta pabrik pengolahan pelletnya. Luas tersebut dapat dikembangkan sampai dengan 30.000 ha sesuai dengan perkembangan yang ada. Pellet kayu merupakan produk bahan bakar terbarukan yang dihasilkan dari biomassa kayu. Produk ini kini banyak digunakan oleh Negara-negara di Eropa untuk menggantikan ketergantungan pada bahan bakar fosil ataupun nuklir.

Menurut Direktur PT Solar Park Indonesia, Park See Woo, kayu yang diolah menjadi pellet tidak membutuhkan kayu dengan kualitas bagus. �Kami menggunakan limbah untuk bahan baku pellet,� kata Park. Dengan diolah menjadi pellet, lanjut Park, maka tidak ada limbah yang terbuang, sehingga lebih menguntungkan.

Yang lebih istimewa adalah pabrik pengolahannya yang bisa dibuat dengan system portable. Ini seperti terlihat pada kunjungan lapangan para peserta IKFF. Untuk kepentingan acara tersebut, Park sengaja memboyong pabrik pengolahan pellet portable miliknya dari Wonosobo ke Kendal.

Sumber : http://www.bumn.go.id/perhutani/publikasi/siaran-pers/perhutani-siap-kembangkan-sumber-energi-berbasis-biomassa/

Tuesday, July 26, 2011

Fuel Cell sebagai Pembangkit Hidrogen : Energi Alternatif yang Dihantui Kendala

Melambungnya harga BBM tak membuat penggunaan bahan bakar fosil berkurang. Memang sudah saatnya dipikirkan mencari pengganti BBM. Teknologi fuel cell bisa menjadi salah satu alternatif. Namun entah kapan realisasinya.

Sumber energi alternatif sudah lama didengungkan untuk segera dipakai. Bahkan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada tahun 2020 mendatang penggunaan energi alternatif sudah mencapai lima persen. Kebijakan ihwal energi alternatif pun tak kalah banyak. Dari sisi teknologi dan ketersediaan bahan baku juga sudah tak diragukan lagi.

Salah satu teknologi yang ditawarkan adalah fuel cell yang berbahan bakar dasar hidrogen. "fuel cell adalah perangkat elektronika yang mampu mengonversi perubahan energi bebas suatu rekasi elektronikia menjadi energi listrik," jelas Isdiriyani Nurdin, peneliti sekaligus pengajar di Departemen Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam diskusi mengenai teknologi fuel cell di Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, akhir pekan silam.

Prinsip kerja fuel cell adalah proses elektrokimia di mana hidrogen dan oksigen digunakan sebagai bahan bakar. Komponen utama fuel cell terdiri dari elektrolit berupa lapisan khusus yang diletakkan di antara dua buah elektroda. Proses kimia yang disebut pertukaran ion terjadi di dalam elektrolit ini dan menghasilkan listrik serta air panas. fuel cell menghasilkan energi listrik tanpa adanya pembakaran dari bahan bakarnya, sehingga tidak ada polusi.

Kendala

Berbeda dengan baterai, fuel cell tidak hanya menyimpan tetapi juga menghasilkan energi listrik secara berkesinambungan selama masih ada pasokan bahan bakar. Kelebihan teknologi yang oleh Isdiriyani ini diindonesiakan menjadi sel tunam adalah efisiensinya, tidak bising, hampir tak menghasilkan bahan pencemar sama sekali, serta banyak pilihan bahan bakar.

Walau demikian, dari sisi teknis dianggap hidrogen merupakan bahan bakar paling ideal bagi sel tunam. Menurut Isdiriyani ini disebabkan hidrogen mempunyai kandungan energi per satuan berat tertinggi di antara berbagai jenis bahan akar. Yang menjadi masalah adalah proses menghasilkan hidrogen. Walau hidrogen merupakan unsur yang paling banyak terdapat di alam semesta namun keberadaannya terikat sebagai senyawa oksida. Maka untuk menghasilkan gas hidrogen diperlukan tenaga listrik yang sebagian besar dihasilkan dari sumber energi penyebab polusi.

Masalah lain yang akan timbul jika hidrogen digunakan sebagai bahan bakar adalah kebutuhan infrastruktur untuk pendistribusian hidrogen ke tempat penggunanya. "Alternatifnya adalah membangun tempat pengisian ulang bahan bakar beserta dengan pembangkitnya sekaligus," papar Isdiriyani. Inilah yang banyak dilakukan di sejumlah negara maju yang sudah mengaplikasikan sel tunam sebagai bahan bakar kendaraan.

Di banyak negara maju, teknologi sel tunam sudah bukan barang baru lagi. Negara seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, Jerman atau Inggris telah mengembangkan teknologi ini sejak lama. Di negara ini yang menjadi pemicu pemakaian hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan adalah isu lingkungan dan konservasi energi. Produsen kendaraan seperti General Motors (GM) misalnya sudah merilis prototipe mobil berbahan bakar hidrogen. Mobil yang rencananya akan komersial pada tahun 2010 ini menggunakan sel tunam berbentuk wafer yang berfungsi memisahkan atom hidrogen menjadi proton dan elektron. Dengan memakai elektron sebagai arus listrik, digabungkan proton dengan oksigen dari udara, sehingga hasil sampingnya hanya uap air.

Untuk menghasilkan tenaga penggerak mobil diperlukan rangkaian yang terdiri dari 372 sel wafer. Kendati sudah mampu mengaplikasikan teknologi tersebut, bukan berarti semuanya berjalan mulus. GM mengklaim bahwa berkendara di atas tangki hidrogen mampat amat tidak nyaman dibanding dengan di atas tangki bensin. Mobil yang sempat dipamerkan dalam ajang North American International Auto Show ini dapat menempuh jarak hampir 500 kilometer sebelum harus mengisi ulang bahan bakar. Selain ada kendala di bidang kenyamanan, mobil hidrogen ini relatif mahal, yakni sekitar 700.000 dolar AS.

Bulan lalu, perusahaan asal Kanada meluncurkan generator sel tunam model E8 Portable Power yang berisi dua buah modul sel tunam Powerstack MC250. Pembangkit listrik portabel ini mempunyai kapasitas 2,4 kW dengan tegangan 48 Vdc pada arus 50 A dan efisiensi listrik lebih dari 50 persen. Pembangkit ini ditujukan bagi penerapan stasioner seperti back up untuk tanggap darurat bagi pengguna komersial maupun militer.

Komputer Hidrogen

Bukan hanya kendaraan bermotor saja yang dianggap layak memanfaatkan sel tunam, melainkan juga bidang teknologi informasi (TI). Produsen komputer jinjing (laptop) Jepang misalnya, mengembangkan teknologi ini pada sejumlah produknya. Tidak semua sel tunam bisa dipakai untuk alat elektronik portabel, hanya sel tunam metanol langsung (direct methanol fuel cell) yang termasuk sel tunam alkalin saja yang bisa. Apabila diproduksi secara masal maka harga sel tunam bisa bersaing dengan baterai Lithium-ion yang kini banyak digunakan. Densitas energinya bahkan bisa 5-10 kali lebih besar baterai Lithium-ion.

Bagaimana di Indonesia" Achyar Umri, peneliti dari Pusat Penelitian Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan sel tunam hanya sebagai konverter alias pembangkit saja. Bahan bakar utamanya adalah hidrogen yang sumbernya sangat banyak di Indonesia. "Posisi Indonesia di tingkat Asia dalam penghasilan energi per kapitanya masih sangat rendah. Padahal sumber energi alternatif tersebar begitu banyak,? ujar Achyar. Hidrogen dianggap sebagai energi alternatif paling ideal karena hidrogen merupakan bahan universal dengan jumlah tak terbatas dan yang jelas ramah lingkungan.

Namun bagaimana dengan kebijakan pemerintah sendiri?

Kebijakan di bidang energi alternatif memang sudah cukup banyak. Evita Legowo, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Minyak dan Gas ESDM menekankan pihaknya amat mendukung pengembangan teknologi sel tunam berbahan dasar hidrogen. Ia bahkan mengajak semua pihak yang berkepentingan untuk mendiskusikan langkah kebijakan apa yang perlu diambil demi terealisasinya aplikasi teknologi tersebut. Masalah adalah: apabila di negara maju yang sudah berhasil mengaplikasikannya saja teknologi tersebut masih berupa prototipe, berarti bagi Indonesia masih dibutuhkan jalan panjang dan berliku.

Sumber : Sinar Harapan (9 Maret 2005)

Monday, July 25, 2011

Biogas, Sumber Energi Alternatif

Kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama (Kompas, 23 Juni 2005).



Kenaikan harga yang mencapai 58 dollar Amerika Serikat ini termasuk luar biasa sebab biasanya terjadi saat musim dingin di negara-negara yang mempunyai empat musim di Eropa dan Amerika Serikat. Masalah ini memang pelik sebagaimana dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan dengan para gubernur di Pontianak, Kalimantan Barat, tanggal 22 Juni 2005, dan mengajak masyarakat melakukan penghematan energi di seluruh Tanah Air.



Penghematan ini sebetulnya harus telah kita gerakkan sejak dahulu karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada stabilitas keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui (renewable).



Kebutuhan bahan bakar bagi penduduk berpendapatan rendah maupun miskin, terutama di pedesaan, sebagian besar dipenuhi oleh minyak tanah yang memang dirasakan terjangkau karena disubsidi oleh pemerintah. Namun karena digunakan untuk industri atau usaha lainnya, kadang-kadang terjadi kelangkaan persediaan minyak tanah di pasar. Selain itu mereka yang tinggal di dekat kawasan hutan berusaha mencari kayu bakar, baik dari ranting-ranting kering dan tidak jarang pula menebangi pohon-pohon di hutan yang terlarang untuk ditebangi, sehingga lambat laun mengancam kelestarian alam di sekitar kawasan hutan.



Sebetulnya sumber energi alternatif cukup tersedia. Misalnya, energi matahari di musim kemarau atau musim kering, energi angin dan air. Tenaga air memang paling banyak dimanfaatkan dalam bentuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), namun bagi sumber energi lain belum kelihatan secara signifikan.



Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan adalah energi biogas dengan memproses limbah bio atau bio massa di dalam alat kedap udara yang disebut digester. Biomassa berupa limbah dapat berupa kotoran ternak bahkan tinja manusia, sisa-sisa panenan seperti jerami, sekam dan daun-daunan sortiran sayur dan sebagainya. Namun, sebagian besar terdiri atas kotoran ternak.



Teknologi biogas



Gas methan terbentuk karena proses fermentasi secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri methan atau disebut juga bakteri anaerobik dan bakteri biogas yang mengurangi sampah-sampah yang banyak mengandung bahan organik (biomassa) sehingga terbentuk gas methan (CH4) yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas. Sebetulnya di tempat-tempat tertentu proses ini terjadi secara alamiah sebagaimana peristiwa ledakan gas yang terbentuk di bawah tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Leuwigajah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, (Kompas, 17 Maret 2005). Gas methan sama dengan gas elpiji (liquidified petroleum gas/LPG), perbedaannya adalah gas methan mempunyai satu atom C, sedangkan elpiji lebih banyak.



Kebudayaan Mesir, China, dan Roma kuno diketahui telah memanfaatkan gas alam ini yang dibakar untuk menghasilkan panas. Namun, orang pertama yang mengaitkan gas bakar ini dengan proses pembusukan bahan sayuran adalah Alessandro Volta (1776), sedangkan Willam Henry pada tahun 1806 mengidentifikasikan gas yang dapat terbakar tersebut sebagai methan. Becham (1868), murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882), memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan methan.



Pada akhir abad ke-19 ada beberapa riset dalam bidang ini dilakukan. Jerman dan Perancis melakukan riset pada masa antara dua Perang Dunia dan beberapa unit pembangkit biogas dengan memanfaatkan limbah pertanian. Selama Perang Dunia II banyak petani di Inggris dan benua Eropa yang membuat digester kecil untuk menghasilkan biogas yang digunakan untuk menggerakkan traktor. Karena harga BBM semakin murah dan mudah memperolehnya pada tahun 1950-an pemakaian biogas di Eropa ditinggalkan. Namun, di negara-negara berkembang kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Kegiatan produksi biogas di India telah dilakukan semenjak abad ke-19. Alat pencerna anaerobik pertama dibangun pada tahun 1900. (FAO, The Development and Use of Biogas Technology in Rural Asia, 1981).



Negara berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Niugini, telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat pembangkit gas bio dengan prinsip yang sama, yaitu menciptakan alat yang kedap udara dengan bagian-bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry) dan pipa penyaluran gas bio yang terbentuk.



Dengan teknologi tertentu, gas methan dapat dipergunakan untuk menggerakkan turbin yang menghasilkan energi listrik, menjalankan kulkas, mesin tetas, traktor, dan mobil. Secara sederhana, gas methan dapat digunakan untuk keperluan memasak dan penerangan menggunakan kompor gas sebagaimana halnya elpiji.



Alat pembangkit biogas



Ada dua tipe alat pembangkit biogas atau digester, yaitu tipe terapung (floating type) dan tipe kubah tetap (fixed dome type). Tipe terapung dikembangkan di India yang terdiri atas sumur pencerna dan di atasnya ditaruh drum terapung dari besi terbalik yang berfungsi untuk menampung gas yang dihasilkan oleh digester. Sumur dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang biasa digunakan untuk membuat fondasi rumah, seperti pasir, batu bata, dan semen. Karena dikembangkan di India, maka digester ini disebut juga tipe India. Pada tahun 1978/79 di India terdapat l.k. 80.000 unit dan selama kurun waktu 1980-85 ditargetkan pembangunan sampai 400.000 unit alat ini.



Tipe kubah adalah berupa digester yang dibangun dengan menggali tanah kemudian dibuat bangunan dengan bata, pasir, dan semen yang berbentuk seperti rongga yang ketat udara dan berstruktur seperti kubah (bulatan setengah bola). Tipe ini dikembangkan di China sehingga disebut juga tipe kubah atau tipe China (lihat gambar). Tahun 1980 sebanyak tujuh juta unit alat ini telah dibangun di China dan penggunaannya meliputi untuk menggerakkan alat-alat pertanian dan untuk generator tenaga listrik. Terdapat dua macam tipe ukuran kecil untuk rumah tangga dengan volume 6-10 meter kubik dan tipe besar 60-180 meter kubik untuk kelompok.



India dan China adalah dua negara yang tidak mempunyai sumber energi minyak bumi sehingga mereka sejak lama sangat giat mengembangkan sumber energi alternatif, di antaranya biogas.



Di dalam digester bakteri-bakteri methan mengolah limbah bio atau biomassa dan menghasilkan biogas methan. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain. Biogas dihasilkan dengan mencampur limbah yang sebagian besar terdiri atas kotoran ternak dengan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, dengan air yang cukup banyak.



Untuk pertama kali dibutuhkan waktu lebih kurang dua minggu sampai satu bulan sebelum dihasilkan gas awal. Campuran tersebut selalu ditambah setiap hari dan sesekali diaduk, sedangkan yang sudah diolah dikeluarkan melalui saluran pengeluaran. Sisa dari limbah yang telah �?dicerna�? oleh bakteri methan atau bakteri biogas, yang disebut slurry atau lumpur, mempunyai kandungan hara yang sama dengan pupuk organik yang telah matang sebagaimana halnya kompos sehingga dapat langsung digunakan untuk memupuk tanaman, atau jika akan disimpan atau diperjualbelikan dapat dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dimasukkan ke dalam karung.



Untuk permulaan memang diperlukan biaya untuk membangun pembangkit (digester) biogas yang relatif besar bagi penduduk pedesaan. Namun sekali berdiri, alat tersebut dapat dipergunakan dan menghasilkan biogas selama bertahun-tahun. Untuk ukuran 8 meter kubik tipe kubah alat ini, cocok bagi petani yang memiliki 3 ekor sapi atau 8 ekor kambing atau 100 ekor ayam di samping juga mempunyai sumber air yang cukup dan limbah tanaman sebagai pelengkap biomassa. Setiap unit yang diisi sebanyak 80 kilogram kotoran sapi yang dicampur 80 liter air dan potongan limbah lainnya dapat menghasilkan 1 meter kubik biogas yang dapat dipergunakan untuk memasak dan penerangan. Biogas cocok dikembangkan di daerah-daerah yang memiliki biomassa berlimpah, terutama di sentra-sentra produksi padi dan ternak di Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan lain-lain.



Pembangkit biogas juga cocok dibangun untuk peternakan sapi perah atau peternakan ayam dengan mendesain pengaliran tinja ternak ke dalam digester. Kompleks perumahan juga dapat dirancang untuk menyalurkan tinja ke tempat pengolahan biogas bersama. Negara-negara maju banyak yang menerapkan sistem ini sebagai bagian usaha untuk daur ulang dan mengurangi polusi dan biaya pengelolaan limbah. Jadi dapat disimpulkan bahwa biogas mempunyai berbagai manfaat, yaitu menghasilkan gas, ikut menjaga kelestarian lingkungan, mengurangi polusi dan meningkatkan kebersihan dan kesehatan, serta penghasil pupuk organik yang bermutu.



Untuk menuai hasil yang signifikan, memang diperlukan gerakan secara massal, terarah, dan terencana meliputi pengembangan teknologi, penyuluhan, dan pendampingan. Dalam jangka panjang, gerakan pengembangan biogas dapat membantu penghematan sumber daya minyak bumi dan sumber daya kehutanan. Mengenai pembiayaannya mungkin secara bertahap sebagian subsidi BBM dialihkan untuk pembangunan unit-unit pembangkit biogas. Melalui jalan ini, mungkin imbauan pemerintah mengajak masyarakat untuk bersama-sama memecahkan masalah energi sebagian dapat direalisasikan.



Sumber : Kompas (8 Agustus 2005)



Sunday, July 10, 2011

MISTERI TRINITAS

Oleh: Dr. W. A. Criswell

PENDAHULUAN
�Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian� (2 Korintus 13:14).

Trinitas atau Tritunggal disebutkan oleh Rasul Paulus ketika dia menulis suratnya kepada jemaat di Korintus. Ini adalah ucapan salam atau doa berkat yang didasarkan pada ke-Tritunggal-an Allah. �Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.� Kita hidup di tengah-tengah misteri yang tidak dapat dipahami. Kita sendiri merupakan bagian dari misteri itu. Bahkan anda mungkin tidak bisa memahami tentang misteri diri anda sendiri. Kadang-kadang baik Alkitab, Tuhan Yesus maupun Rasul Paulus berbicara tentang manusia sebagai dikotomi. Alkitab kadang-kadang menjelaskan kepada kita bahwa manusia terdiri dari psuche dan soma, atau jiwa dan tubuh. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mungkin jiwa dan tubuh itu bersatu atau antara roh dan materi menjadi satu sehingga menjadi manusia.

Kadang-kadang Alkitab dan secara khusus Rasul Paulus menghubungkan kita sebagai trikotomi. Paulus menjelaskan bahwa keberadaan kita terdiri dari materi atau keberadaan fisik (somatikos). Ia juga menghubungkan kita sebagai pribadi yang berpikir (psuchekos), dan ia juga menghubungkan kita sebagai keberadaan rohani yang memiliki sensitivitas terhadap Roh Allah (pneumatikos).

Kita adalah satu kesatuan dari tiga unsur yang ada di dalam diri kita, yaitu tubuh, jiwa dan roh. Bagaimana anda dapat memahami akan hal itu, bagaimana anda dapat berpikir tubuh, jiwa dan roh bisa menjadi satu dan itu adalah manusia. Bagaimana saya terdiri dari roh (sesuatu yang tidak kelihatan atau invisible dan yang tidak bersifat materi atau immaterial) dan tubuh (sesuatu yang bersifat fisikal)? Tak seorangpun dapat memahami atau pernah memahami. Manusia memiliki pikiran yang terbatas. Kita semua melihat, memandang dan mengobservasi, namun kita tidak mungkin memiliki pemahaman yang lengkap.

Jika ini benar bagimana kita dapat memahami misteri yang
lebih unik lagi yaitu misteri yang tak terselami ketika kita mencoba
memahami misteri tentang ke-Tritunggal-an Allah.
Saya pernah membaca tentang kehidupan Agustinus.
Suatu hari ketika ia berjalan menyusuri pantai, ia melihat seorang
anak kecil yang menggali pasir membuat cekungan. Ia berjalan
menghampiri anak itu dan bertanya kepada dia tentang apa yang
sedang ia lakukan, anak itu menjawab �Tuan saya sedang membuat
kolam.� Kata Agustinus �mengapa kamu lakukan itu?� anak kecil
itu menjawab: �Saya akan mengosongkan laut dengan mengalirkan
airnya ke kolam saya ini.� Agustinus adalah seorang pemikir besar.
Dia adalah seorang bapa gereja Latin yang sangat terkenal. Setelah
percakapannya dengan anak kecil itu, ia melanjutkan perjalanannya
dan berpikir, �Jadi anak itu berpikir bahwa ia akan mengosongkan
air laut dan mengalirkannya ke dalam kolamnya yang kecil yang
telah ia buat dengan menggali pasir itu. Kadang-kadang kita menjadi
seperti anak kecil ini, kita kadang ingin memahami Allah yang tidak
terbatas dengan pikiran kita yang sangat-sangat terbatas.�

Saya dapat memastikan bahwa ini tidak mungkin. Kita
tidak mungkin dapat memahami dan menjelaskan misteri ini. Kita
bahkan tidak dapat memahami atau menjelaskan tentang
pekerjaan-pekerjaan Allah. Darimana matahari itu berasal? Siapa
yang membuatnya? Bagaimana kita berada di sini? Siapa yang
menjadikan kita? Bagaiman kita dijadikan? Kita bahkan tidak dapat
memahami tentang fenomena yang Allah kerjakan di sekitar kita.
Bagaimana bunga mengeluarkan kuncupnya dan kemudian mekar
dan nampak begitu indah. Jika kita tidak dapat memahami apa
yang terjadi di sekitar kita yang merupakan pekerjaan Allah,
bagaimana mungkin kita dapat memahami misteri agung tentang
Allah itu sendiri. Misteri tentang Trinitas adalah sesuatu yang tidak
dapat dipahami.

ALLAH MENYATAKAN DIRINYA SENDIRI KEPADA KITA SEBAGAI TIGA PRIBADI
Di dalam pewahyuan Allah yaitu firman-Nya, Ia menyatakan diri-Nya sendiri sebagai tiga pribadi. Satu di dalam tiga dan tiga di dalam satu. Setiap pribadi memiliki kesetaraan sama dengan yang lain, semuanya kekal, satu dalam esensi dan tiga di dalam subsistensi.

Allah adalah pribadi Ia menyatakan diri-Nya sendiri sebagai pribadi. Ia berpikir, Ia berbicara, Ia bertindak, Ia berkomunikasi, Ia memiliki perasaan. Itulah Allah. Kita adalah ciptaan yang dilengkapi dengan bahasa, oleh sebab itu Allah berkomunikasi dengan kita dengan menggunakan kata-kata, bahasa atau pikiran. Allah adalah pribadi. Ia bukan prinsip filosofi, ia bukan abstraksi para akademisi, Dia bukanlah penyebab pertama yang tidak berpribadi (impersonal first cause). Allah adalah pribadi dan Ia menyatakan diri-Nya sendiri kepada kita sebagai Allah Abraham, Allah Ishak, Allah Yakub, Allah Daud dan Allah Yesaya. Allah memiliki nama pribadi di dalam Perjanjian Lama yaitu Yehovah atau Yahweh. Nama-Nya di dalam Perjanjian Baru adalah Iesous atau Yesus, Juruselamat dan Tuhan kita.

Di dalam Alkitab, Abraham disebut sebagai sahabat Allah, bukan sebagai sahabat prinsip abstrak (abstrack principal) tetapi sahabat Allah. Kitab suci yang sama mengatakan bahwa Musa berbicara kepada Allah sama seperti seseorang yang berbicara dengan sahabatnya, bertemu muka dengan muka. Allah di dalam Alkitab adalah Allah yang berpribadi. Di dalam seluruh Alkitab, Ia menyatakan diri-Nya sendiri sebagai Allah dalam tiga pribadi atau Tripersonal. Ketiganya adalah kekal, setara. Seluruh Alkitab dari ayat pertama, pasal pertama dari kitab pertama sampai akhir Alkitab menjelaskan bahwa Allah adalah Allah yang Tritunggal, tiga pribadi dalam kesatuan dan itulah yang selalu dinyatakan di dalam Alkitab.

TRINITAS DI DALAM PERJANJIAN LAMA
Yang pertama kita akan melihat konsep Trinitas yang dijelaskan Allah di dalam tiga pribadi yang tertulis di dalam kitab Perjanjian Lama. �Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air� Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita� (Kejadian 1:1, 2, 26a.).

Ada pluralitas di dalam Allah di dalam kalimat pertama, ayat pertama. Ia memperkenalkan kepada kita sebagai pluralitas. Bentuk singular atau tunggal dari kata Allah adalah El. Anda dapat menemukannya dalam ribuan kombinasi di dalam Alkitab Perjanjian Lama. Sedangkan bentuk pluralnya atau jamak adalah Elohim dan kata itulah yang digunakan dalam Kejadian pasal 1 ini. Dalam Kejadian pasal pertama kata Elohim digunakan 32 kali, di dalam kitab Musa, kata Elohim digunakan lebih dari 500 kali. Di dalam seluruh Alkitab Perjanjian Lama, kata Elohim digunakan lebih dari 5000 kali. Dalam 32 kali kata Elohim yang ditemukan dalam Kejadian pasal pertama, dalam lebih dari 500 kali kata Elohim yang ditemukan dalam tulisan-tulisan Musa dan dalam lebih dari 5000 kali kata Elohim yang ditemukan di dalam kitab Perjanjian Lama, tanpa terkecuali semua kata Elohim yang digunakan di sini diikuti dengan kata kerja bentuk singular atau tunggal. Kata Elohim, plural dipakai di sini untuk menunjukkan kemuliaan, keagungan dan misteri Allah. Namun kata itu diikuti dengan kata kerja singular atau tunggal. Itulah Allah.

Keistimewaan yang kedua tentang Allah yang diperkenalkan kepada kita adalah Roh Allah. Roh Allah melayang-layang di atas air. Gerakan Roh Allah dinyatakan di dalam seluruh Alkitab di dalam Perjanjian Lama. Roh Allah yang datang kepada Bezaleel dan Aholiab untuk memberikan pimpinan kepada mereka ketika mereka membangun kemah suci dimana Allah disembah dan dimuliakan. Roh Allah yang datang kepada Daud, pemazmur dan pemuji dari Israel. Roh Allah yang meninggalkan Saul dan roh iblis yang merasukinya, Zakharia seorang nabi berkata, �Bukan
dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku, firman Tuhan semesta alam.� (Zakharia 4:6). Elohim menunjukkan bahwa Allah adalah satu di dalam tiga pribadi. Elohim, Allah; Ruach, Allah adalah Roh. �Marilah Kita membuat manusia menurut gambar dan rupa Kita.�

Ada pribadi lain yang nampak di dalam seluruh kitab Perjanjian Lama. Ia disebut Malaikat Allah dan Ia selalu ada di dalam Alkitab Perjanjian Lama. Dalam Kejadian 22 kita menemukan kisah yang mengharukan, yaitu ketika Abraham mempersembahkan Ishak di Gunung Muria. Ketika Abraham mengangkat tangannya untuk menghujamkan pisau ke jantung anaknya yang tunggal yaitu anak perjanjian yang dilahirkan oleh Sara, datanglah suara yang berkata kepada Abraham, dan inilah kisah itu.
�Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN
dari langit kepada Abraham, kata-Nya: �Aku bersumpah
demi diri-Ku sendiri�demikianlah firman TUHAN�
:Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau
tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang
tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati
engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu
sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti
pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki
kota-kota musuhnya. Oleh keturunanmulah semua
bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau
mendengarkan firman-Ku� (Kejadian 22:15-18).
Siapakah Malaikat Tuhan yang berkata kepada Abraham
dan berkata, �kata-Nya: �Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri �
demikianlah firman Tuhan� Aku akan memberkati engkau�?
Ada lagi di dalam Kejadian 31, Malaikat Tuhan berbicara
kepada Yakub, �Aku adalah Allah yang di Betel.� Siapakah
Malaikat Tuhan yang berbicara kepada Yakub yang kemudian
disebut Israel itu?

Dalam Keluaran pasal 3, kita membaca bahwa Musa
mengembalakan kawanan domba milik mertuanya, Yitro di Padang
Gurun. Pada suatu hari ia melihat semak belukar yang menyala
kemudian ia menghampiri semak belukar yang terbakar itu untuk
mengetahui apa sebenarnya yang terjadi. Ketika Allah melihat
bahwa Musa menghampiri semak belukar yang terbakar itu, Ia
berkata kepada Musa di dalam nyala api itu �Akulah Allah
Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub� (Keluaran 3:6a). Siapakah
Malaikat Tuhan yang berbicara kepada Musa dalam nyala api itu?
Lihat kisah tentang Yosua dan penaklukannya atas Kanaan.
Setelah menyeberang sungai Yordan dan mengelilingi Yerikho,
Yosua melihat seseorang berdiri di depannya dengan pedang di
tangannya.
�Ketika Yosua dekat Yerikho, ia melayangkan
pandangnya, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di
depannya dengan pedang terhunus di tangannya.
Yosua mendekatinya dan bertanya kepadanya:
"Kawankah engkau atau lawan?� Jawabnya: �Bukan,
tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang
aku datang.� Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya
ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya:
"Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada
hambanya ini?� Dan Panglima Balatentara TUHAN itu
berkata kepada Yosua: "Tanggalkanlah kasutmu dari
kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.� Dan
Yosua berbuat demikian� (Yosua 5:13b-15)
Siapakah Panglima yang nampak berdiri di depan Yosua
dan mengumumkan kepadanya sebagai Panglima Balatentara
TUHAN itu?

Dalam kisah yang tiada bandingnya yang tercatat di dalam
Daniel pasal 3, ketika 3 orang muda Ibrani dilemparkan ke dalam
peleburan api yang dipanaskan tujuh kali lipat, di sana muncul pribadi
yang lain.
�Kemudian terkejutlah raja Nebukadnezar lalu bangun dengan
segera; berkatalah ia kepada para menterinya: �Bukankah tiga
orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api
itu?� Jawab mereka kepada raja: �Benar, ya raja!� Katanya:
�Tetapi ada empat orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di
tengah-tengah api itu; mereka tidak terluka, dan yang keempat
itu rupanya seperti anak dewa!� (Daniel 3:24-25).

Siapakah seseorang yang muncul di dalam nyala api
bersama dengan ketiga orang yang dilemparkan ke dalamnya itu?
Pribadi ini nampak di seluruh Alkitab Perjanjian Lama.
Anda dapat menyebutnya sebagai epiphany atau penampakan
Allah dan Kristofani atau penampakan Yesus Tuhan kita sebelum
Ia berinkarnasi. Selalu ada tiga pribadi dalam Perjanjian Lama,
Elohim berhubungan dengan Allah, Ruach berhubungan dengan
Roh Allah dan Malaikat Tuhan berhubungan dengan Yesus Kristus
Tuhan kita. Dalam Perjanjian Lama Allah menyatakan diri-Nya
dalam tiga pribadi dalam satu kesatuan yang memiliki kesetaraan
dan Dia ada di dalam kekekalan.

TRINITAS DI DALAM PERJANJIAN BARU
Ketika kita membuka Perjanjian Baru kita menemui pewahyuan yang tak terselami atau misteri tentang Allah yang sama seperti kita temukan di dalam Perjanjian Lama. Jadi kitab Perjanjian Baru menjelaskan bahwa ada Tritunggal di dalam pribadi Allah.

Dalam Injil Matius pasal yang pertama, Roh Allah mengandung anak di dalam rahim perawan Maria. �Malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.� Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel� �yang berarti: Allah menyertai kita� (Matius 1:20b-23).
Semuanya, ketiga pribadi itu ada di dalam ayat ini, yaitu
Allah adalah Bapa kita, Roh Kudus yang mengandung di dalam
rahim Maria dan Yesus Kristus yang akan menyelamatkan umat-
Nya dari dosa-dosa, yang menjadi Imanuel yang berarti Allah
beserta kita.
Pada permulaan pelayanan Mesianik Yesus tiga pribadi
itu muncul secara bersama-sama.
�Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan
pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh
Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan:
�Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku
berkenan� (Matius 3:16-17).

Ini adalah ke-Trinitas-an dalam pribadi Allah.
Injil Matius ditutup dengan menunjukkan ke-Tritunggalan
Allah. Sama seperti dengan permulaan pelayanan Mesianik-
Nya, demikian juga diakhir pelayanan-Nya memberikan kesimpulan
Allah adalah Tritunggal.
�Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-
Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman� (Matius 28:19-20).

Doktrin tentang Trinitas dipresentasikan di seluruh Kitab
Perjanjian Baru. Berulangkali Allah menyatakan diri-Nya sendiri
sebagai pribadi yang Tritunggal. Anda akan menemukan bahwa
Tritunggal dijelaskan di dalam bagian-bagian Alkitab seperti; Lukas
1:35; Yoh. 14:26; Yoh. 15:26; 2 Kor. 13:14; Gal. 4:6; 1 Petrus 1:2;
Yudas 20-21 & Wahyu 1:4-6. Anda juga dapat menemukan
penyataan Trinitas di dalam surat Efesus beberapa kali misalnya:
Efesus 1:17; 2:18; 3:14-16; 4:4-7; 5:18-20 dan 6:17-23. Dalam teks
kita 2 Kor. 13:13, kita melihat ada tiga nama di sana.
�Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah,
dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.
Amin�

Allah menyatakan diri-Nya sendiri sebagai Tripersonalitas
di dalam seluruh Kitab Perjanjian Baru, yaitu Allah sebagai Bapa
kita, Allah sebagai Juruselamat dan Allah Roh Kudus yang
memimpin di dalam hati kita.

PENEMUAN YANG AJAIB
Ketika saya mempelajari Alkitab saya menemukan hal-hal yang sungguh ajaib di dalamnya. Di mana tiga pribadi dari Trinitas dipresentasikan secara bersama-sama dan mereka selalu bersama-sama di dalam seluruh Alkitab tanpa terkecuali. Ini selalu bersama-sama dalam karya penebusan, kasih-Nya, dalam keselamatan, dalam pemulihan orang berdosa. Tidak terkecuali dimana saja kita menemukan Allah di dalam Alkitab selalu dipresentasikan sebagai Allah yang Tritunggal. Kadang-kadang ketika Allah Bapa dipresentasikan sendirian itu menunjukkan Allah yang menghakimi, Allah yang memberikan perintah-perintah-Nya di Gunung Sinai. Presentasi Allah sebagai Hakim dinyatakan di dalam Alkitab atas seluruh bumi.

Perhatikanlah Yesus Kristus ketika Ia ada di Bait Suci pada Minggu terakhir dari hidup-Nya, Ia berbicara tentang diri-Nya sendiri sebagai batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan dan jika batu itu jatuh ke atas manusia orang itu akan menjadi remuk (Matius 21:44)! Gambaran Yesus sebagai Hakim atas orang-orang yang menolak Dia dan tidak mau menerima Dia sungguh mengerikan.

Ada lagi kita dapat melihat penyataan pribadi ketiga di dalam pribadi Trintas.
�Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak� (Matius 12:31-32).
Orang yang menghujat Roh Kudus tidak ada pengampunan dan itu adalah dosa yang tak terampunkan. Ini sungguh mengerikan. Tetapi ketika tiga pribadi Trinitas ini nampak secara bersama-sama, ketika mereka dinyatakan secara bersama-sama di dalam Alkitab, itu selalu menunjukkan Allah yang penuh rahmat, kasih mesra dan pemberi keselamatan.

Lihat dua bagian Alkitab berikut ini, yang satu di dalam
Perjanjian Lama dan yang satu di dalam Perjanjian Baru.
�Aku hendak menyebut-nyebut perbuatan kasih setia
TUHAN, perbuatan TUHAN yang masyhur, sesuai
dengan segala yang dilakukan TUHAN kepada kita,
dan kebajikan yang besar kepada kaum Israel yang
dilakukan-Nya kepada mereka sesuai dengan kasih
sayang-Nya dan sesuai dengan kasih setia-Nya yang
besar. Bukankah Ia berfirman: �Sungguh, merekalah
umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang,�
maka Ia menjadi Juruselamat mereka dalam segala
kesesakan mereka. Bukan seorang duta atau utusan,
melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka;
Dialah yang menebus mereka dalam kasih-Nya dan
belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong
mereka selama zaman dahulu kala. Tetapi mereka
memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka
Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri
berperang melawan mereka� (Yesaya 63:7-10).
Betapa indahnya gambaran tentang Allah Tritunggal Yang
Agung di sini!

Dalam Perjanjian Baru Trinitas dipresentasikan kembali.
�Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia
Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai
kamu, dari Dia, yang ada dan yang sudah ada dan yang
akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan
takhta-Nya, dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia,
yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang
berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang
mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya� dan yang telah membuat kita
menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah,
Bapa-Nya, �bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai
selama-lamanya. Amin� (Wahyu 1:4-6).
Di manapun ketika pribadi itu dipresentasikan secara
bersama-sama di dalam Alkitab, itu selalu menujukkan Allah yang
penuh kasih mesra, penuh rahmat dan kasih penebusan serta
pemulihan.

ALLAH MENYATAKAN DIRI-NYA SENDIRI DI DALAM PENGALAMAN MANUSIA
Kita mengenal Allah di dalam pengalaman manusiawi kita
sebagai Tripersonalitas, yaitu Allah Bapa adalah pribadi yang
transenden yang melampaui segala sesuatu; Allah Anak pribadi
yang imanen di dalam kita semua; dan Allah Roh Kudus pribadi
yang inherent atau tinggal di dalam kita semua. Pengalaman pribadi
kita menunjukkan Trinitarian. Allah adalah kudus. Bagaimana
mungkin manusia yang penuh dosa dapat melihat atau mendekati
kekudusan Allah? Tidak, manusia bahkan tidak dapat melihat wajah-
Nya. Kita bahkan tidak dapat melihat matahari yang merupakan
salah satu ciptaan yang kecil dari tangan-Nya, apalagi bagaimana
mungkin kita bisa melihat wajah Allah yang penuh dengan
kemuliaan, yaitu Allah yang transenden.

Kita mendekati Allah kita Yang Agung di dalam kasih
Tuhan kita dan kasih yang menebus di dalam darah-Nya yang
dikorbankan untuk menutupi dan menyucikan dosa-dosa kita. Kita
menghadap Allah di dalam Kristus, kita adalah ciptaan yang mana
untuknya Dia mau mati. Kita adalah orang berdosa yang telah
Dia selamatkan. Kita tahu Allah hanya membuka pintu bagi kita
yang mau masuk ke hadirat-Nya melalui Yesus.
Dan Roh Allah menggerakkan hati kita dan kemudian
membawa kita kepada Dia dalam kasih yang menyelamatkan.
Ketika saya berkhotbah, Roh Allah ada di dalam hati saya, dan Ia
turut memberikan kesaksian tentang Firman yang saya khotbahkan
dengan menggerakkan dan memimpin hati saya. Selanjutnya kita
dibawa kepada Bapa Surgawi Yang Agung, kita diundang untuk
datang kepada-Nya. Orang-orang berdosa seperti kita tidak layak,
namun Ia mau mengundang kita untuk datang kepada-Nya, untuk
menemukan anugerah yang dapat menolong dan memenuhi
kebutuhan kita akan keselamatan.

Kita mengalami keselamatan dari Allah dalam bentuk
Trinitarian itu. Yesus telah mati untuk kita, Ia telah mati untuk
dosa-dosa kita di dalam pengorbanan-Nya sendiri dan kasih-Nya.
Roh Kudus membawa berita tentang Yesus dan menarik hati kita
sehingga kita datang ke hadapan Allah di dalam nama-Nya, di
dalam anugerah-Nya. Itu adalah cara kita diselamatkan dan itu
adalah cara kita hidup sebagai orang-orang Kristen.
Itu juga cara kita berdoa. Abraham berkata �Aku adalah
debu yang tidak layak datang berbicara kepada Engkau.� Ini sama
seperti kita. Kita semua tidak layak di hadapan Tuhan. Kita tidak
layak untuk datang kepada Allah. Namun kita dapat datang kepada
Allah di dalam nama Yesus. Kita mendasarkan pengharapan dan
iman kita di dalam kebenaran-Nya, di dalam kasih dan rahmat-
Nya, dan kita dapat datang kepada Allah oleh karena Roh Allah
menggerakkan hati kita. Tanpa Roh Allah yang mengerakkan hati
kita, kita tidak akan pernah dapat datang atau mau datang atau
mau percaya atau mau berdoa kepada Dia. Roh Allah lah yang
menggerakkan dan memimpin kita kepada Tuhan di dalam
keselamatan kita. Dalam kehidupan kita sehari-hari tiga pribadi
dari Allah Tritungal ini begitu nyata di dalam pengalaman hidup
kita.

Marilah kita menyimpulkan dengan memberikan satu kebenaran lagi. Ketika seseorang menolak pewahyuan Allah yang menyatakan bahwa Allah sebagai Tripersonalitas, ia akan langsung jatuh ke dalam iman yang kosong tanpa pengharapan. Itu adalah kebenaran yang berhubungan dengan Yesus Tuhan kita. Jika kita mengingkari doktrin Tritunggal maka Yesus adalah orang lain dan Ia telah mati sebagai orang lain. Ia tidak
dapat menyatakan Bapa kepada kita secara sempurna karena Ia
adalah orang lain. Kita tidak memiliki jaminan kalau demikian. Ia
tidak bisa mendengar doa-doa kita. Ia tidak dapat membuat jiwa
kita damai. Ia tidak memiliki kata-kata yang penuh anugerah dan
keselamatan. Ia tidak dapat mengampuni dosa kita. Ia tidak dapat
memelihara kita. Karena kalau doktrin Tritunggal itu ditolak maka
Yesus bukan Allah. Dia adalah orang lain dan bukan pribadi Allah.
Di sisi lain ketika kita dapat menerima pewahyuan Allah,
bahwa Allah adalah Tritunggal maka Yesus adalah Juruselamat
Yang Agung dan Ajaib. Pribadi kedua dari Tritunggal yang
menyatakan Allah Bapa kepada kita dan membawa kita ke dalam
keselamatan di dalam hadirat-Nya yang menyelamatkan. Yesus
adalah Allah yang menjadi daging, Ia menyatakan Bapa yang tidak
kelihatan. Jika saya ingin mengetahui Allah, Dialah Allah; jika saya
ingin melihat Allah, saya dapat melihat Dia; jika saya ingin
menyembah Allah, saya dapat menyembah Dia.

Ketika manusia menyembah Allah yang benar, ketika ia membungkuk di depan Tuhan Yesus Kristus, ketika ia menerima kesaksian Roh Kudus di dalam hatinya yang bersaksi tentang anugerah keselamatan di dalam Kristus, orang itu akan dipulihkan. Dia akan dinaikkan dan dia akan dibangun. Ada satu Allah dan nama-Nya adalah Allah Bapa kita dan Allah Juruselamat kita dan Allah di dalam hati kita yang memimpin kita kepada anugerah keselamatan dan itu adalah Roh Kudus.

* Artikel ini sebelumnya dikhotbahkan oleh Dr. W. A. Criswell di First Baptist Church in Dallas, Texas, pada tanggal 1 Maret 1981 dengan tema �The Unfathomable Mystery of the Trinity �

Tags