Latest News

Monday, December 27, 2004

53) Tentang Patung Maria dan Yesus

53) KELUARAN 20:4 VS PATUNG BUNDA MARIA & YESUS.

Dalam Keluaran 20:4, Firman Tuhan TERTULIS: "Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi", TETAPI dalam kenyataannya di gereja-gereja sering dijumpai patung Bunda Maria dan atau Yesus, padahal dalam Matius 5:18 Yesus berkata: "...Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi." Mengapa Kristen merombak habis hukum Taurat?

JAWAB: (Kategori : salah memahami konteks ayat)

Karena saya bukan orang Katolik berikut kita dengarkan saja pendapat saudara kita dari Katolik:

Kesepuluh firman (20:1-17)

1Lalu Allah mengucapkan segala firman ini: 2"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. 3Jangan ada padamu Allah lain dihadapan-Ku. 4Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. 5Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku, 6tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

Jadi tentang penyembahan patung ini, adalah dalam konteks sepuluh perintah Allah. Dan kala itu Allah berbicara mengenai janganlah ada allah lain selain Diri-Nya. Perhatikan ayat 3 & 4: "Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi."

Jadi ayat 4 tidak berdiri sendiri melainkan sebagai kelanjutan dan penjelasan dari ayat 3, yakni jangan membuat patung allah lain, apalagi menyembah patung itu sebagai tuhan. Gereja Katolik tidak memiliki Allah lain selain Allah pencipta langit dan bumi. Allah umat Katolik adalah Allah maha kasih yang bersatu dengan Putera dan Roh Kudus dalam kemuliaan yang maha tinggi.

Patung Yesus, patung bunda Maria & Yosef, serta patung para kudus, ..tidak pernah menjadi tuhan atau berhala. Patung adalah tetap patung, yang membawa kedekatan hati, membantu penciptaan kerohanian yang baik, sakral, dan khusuk dalam berdoa kepada Allah. Dengan semua maksud baik itu, saya kira umat non-katolik tidak perlu repot & khawatir.

Saya bisa mengerti, amat sulit bagi orang non-katolik untuk mengerti jalan pikiran apalagi nuansa kebatinan seorang Katolik dalam berkomunikasi dengan Allah Bapa. Orang Katolik menggunakan salib yang ada patung Yesusnya, menggunakan rosario, memiliki 7 sakramen, memiliki doa salam Maria, dan sebagainya. Tetapi ketidakmengertian itu, jangan lantas membuat kecurigaan dan penilaian yang tidak perlu. Sering saya umpamakan, seseorang tidak akan mengerti tata letak rumah tetangganya, melebihi sang tuan rumah sendiri.

Gereja dan umat Katolik selalu berusaha hidup seturut kehendak Tuhan lewat firman-firman-Nya. Tentang patung ini pun, gereja Katolik sesungguhnya tidak menyalahi firman Tuhan. Bacalah ayat 3 dan 4 sebagai satu-kesatuan yang tidak terpisah, maka semoga Allah yang maha kasih membuka pikiran kita semua.

Tuesday, December 14, 2004

52) Yesus mengutuk pohon Ara

52) Yesus mengutuk pohon Ara

MARKUS 11:11-14 VS KONSEP TUHAN.

Dalam Markus 11, TERTULIS: "Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya." Kisah ini juga sangat menggelikan, mana mungkin Tuhan mengutuk pohon yang tidak bersalah gara-gara tidak berbuah.

JAWAB: (Kategori : salah memahami cara kerja Tuhan dalam sejarah)

Mengapa Yesus mengutuk pohon ara ?

Yesus memakai pohon ara sebagai simbol !

Ada dua ayat di PB, Matius 21 dan Markus 11, berhubungan dengan cerita "pohon ara", Markus memberikan informasi lebih detail. mari dimulai dengan mengkaji secara lengkap peristiwa tersebut :

Markus 11:12-22

11:12 Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar.

11:13 Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara.



TR Transliterasi interlinear, kai {lalu} id�n {karena melihat} suk�n {pohon ara} makrothen {(dari) jauh} echousan {(yang) mempunyai} phulla {daun-daun} �lthen {ia datang} ei ara {kalau-kalau} heur�sei {ia akan menemukan} ti {sesuatu} en {pada} aut� {dia} kai {tetapi} elth�n {ketika datang} ep {pada} aut�n {dia} ouden {tidak satupun} euren {Ia menemukan} ei m� {kecuali} phulla {daun-dahun} ou {bukan} gar {sebab} �n kairos {musim} suk�n {buah-buah ara}

11:14 Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.

11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,

11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah.

11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"

11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.

11:19 Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.

11:20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.

11:21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."

Kejadian ini dikisahkan oleh Markus, dan juga Matius. Markus mencatat Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya setelah memasuki Yerusalem. Di tengah jalan Ia merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon Ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau ia mendapatkan apa-apa dari pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Kemudian Ia mengatakan "Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!".

Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya kemudian meneruskan perjalanan mereka ke Yerusalem dimana hari itu Tuhan Yesus menyucikan Bait Allah. Sore harinya mereka kembali ke Betania. Keesokan harinya ketika mereka melewati tempat yang sama, mereka mendapati pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya, maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering " (ayat 20-21).

Bukankah tidak masuk akal untuk mengutuk pohon ara itu karena tidak berbuah sebab seperti kata Markus memang bukan musim buah ara?

Problem ini telah diatasi dengan sangat memuaskan dalam diskusi mengenai "Pohon Ara yang Tidak Berbuah" yang dipublikasikan bertahun-tahun yang lalu oleh WM Christie. Ia adalah seorang pendeta Gereja Skotlandia di Palestina yang berada dibawah pengawasan pemerintahan Kerajaan Inggris.


Pertama-tama ia menunjukkan di mana kejadian itu berlangsung [kalau Tuhan Yesus disalib pada tanggal 3 April tahun 30 Masehi (tanggal 14 Nisan tahun 3790 kalender Yahudi), maka kejadian itu berlangsung pada hari-hari pertama bulan April].


"Maka", tulis Dr. Christie, :

"Fakta-fakta yang bertalian dengan pohon ara ialah sebagai berikut. Menjelang akhir Maret, daun-daun mulai bersemi dan dalam waktu kira-kira satu minggu, penuhlah pohon itu dengan daun. Bersamaan dengan ini, atau bahkan kadang-kadang lebih awal, muncullah kuntum-kuntum buah yang kecil. Ini belum merupakan buah ara yang sesungguhnya, tetapi merupakan buah ara pendahulu. Kalau besarnya sudah seperti buah almond hijau, maka buah itu bisa dimakan oleh petani atau siapa saja yang lapar. Bila buah pendahulu itu sudah mencapai taraf kemasakannya, buah ini akan rontok sendiri" (WM Christie, Palestine Calling, London 1939, p 118-120)

Dalam Ensiklopedia Britanica di bab "Pohon Ara", menulis demikian "yang paling primitif adalah Ara Capri, pada umumnya dikenal sebagai jenis buah ara yang dapat dimakan. Pohon Ara Capri berbuah tiga kali pada setiap musim pertumbuhannya. yang pertama adalah buah musim semi (profichi), kedua buah musim panas (mammoni) dan ketiga buah musim dingin (mamme)".

Untuk pembaca awam, yang mungkin menganggap aneh mengapa Yesus mencari buah ara ketika pada saat itu bukan musim berbuah. Dia sebenarnya tidak mengharapkan adanya buah, tetapi sesuatu yang lain.

Perhatikan dalam pasal 13, Yesus tidak mengharapkan menemukan buah ara, tetapi ia mencari "sesuatu" (Yunani, "t?? - tis"). Kemungkinan yang dicari adalah tipe Mamme. yang dapat diharapkan masih ada hingga akhir musim dingin menuju musim semi. Atau juga yang dimaksud oleh Dr Christie yang ia istilahkan dengan "buah ara pendahulu" (sebelum adanya profichi). Untuk diingat bahwa pohon ara adalah termasuk salah satu makanan utama/dasar di Timur tengah. Yesus tidak menemukan "sesuatu" untuk dimakan di pohon tersebut dan Ia mengutuk-nya.

Kalau keterangan di atas ini merupakan makna yang sebenarnya dari kata-kata Tuhan Yesus, mengapa ada orang-orang tertentu yang menganggap kejadian tersebut mempunyai arti khusus? Karena memang ada arti khususnya. Seperti dicatat oleh Markus, perumpamaan ini merupakan kejadian sesungguhnya.

Peristiwa ini bukan kasus kekecewaan Yesus, yang mengakibatkan ungkapan ketidaksabaran. Hal ini adalah pelajaran iman yang sangat besar dan tak terlupakan oleh Anak Manusia tentang JANGANLAH HIDUPMU TIDAK BERBUAH.

Pohon ara adalah lambang bangsa Yahudi, yang berlimpah-limpah dalam daun-daun pekerjaan keagamaan, tapi mandul dalam buah-buah kebenaran. Pengutukan pohon itu menubuatkan nasib para pembesar Yahudi, yang saat itu siap untuk menolak Mesias mereka. Israel memang diumpamakan dengan pohon ara.


Hosea 9:10

Seperti buah-buah anggur di padang gurun Aku mendapati Israel dahulu; seperti buah sulung sebagai hasil pertama pohon ara Aku melihat nenek moyangmu. Tetapi mereka itu telah pergi kepada Baal-Peor dan telah membaktikan diri kepada dewa keaiban, sehingga mereka menjadi kejijikan sama seperti apa yang mereka cintai itu.

Tindakan Yesus Kristus melambangkan hukuman yang akan datang atas Israel yang tidak percaya. Israel diumpamakan dengan pohon ara dalam Hosea 9:10, suatu bagian tentang hukuman karena melanggar penjanjian Allah.

Ada 2 pelajaran utama yang dapat kita pelajari dari kisah ini. di dalam pasal 14 kita membaca Yesus mengutuki pohon: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" (Markus 11:14)

Pelajaran pertama yaitu, Pengikut Kristus harus memproduksi buah-Roh. Kegagalan melakukan ini akan mengakibatkan kutukan akhir yaitu dicampakkan ke dalam lautan api. Matius 25:14-30.

Pelajaran kedua, tentang percaya/iman bahwa Yesus berkuasa. Kita baca dalam di dalam : Markus 11:20-24

11:20 Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara tadi sudah kering sampai ke akar-akarnya.

11:21 Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering."

11:22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah!

11:23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Tuhan memberikan investasi kepada umat yang dipanggil-Nya. Dia memberikan mereka harta yang berharga yaitu Roh Kudus dan dia mengharapkan pengikutNya untuk menggunakannya dan bertumbuh dalam karakter spiritual.

Pelajaran yang terkandung peristiwa pengutukan pohon ara dalam Markus 11 ini, sama dengan pelajaran yang terkandung dalam perumpamaan yang dicatat dalam Lukas mengenai Perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah : Lukas 13:6-9

13:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.

13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!

13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,

13:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"

Di dalam perumpamaan itu dikisahkan seorang pemilik kebun anggur datang selama tiga tahun berturut-turut untuk mencari buah pohon ara yang tumbuh di kebunnya. Tetapi tahun lepas tahun lewat dan ternyata pohon ara itu tidak berbuah. Maka ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu untuk menebang pohon ara itu karena pohon itu hidup di tanah itu dengan percuma.


Maka Tuhan Yesus jelas-jelas menggunakan pohon ara sebagai simbol ketika Ia mengajar. Kutukan-Nya pada pohon ara yang tidak menghasilkan buah itu sesungguhnya adalah kutukan terhadap orang-orang Yahudi dan kematian rohani mereka. Pohon ara juga dipakai dalam bagian lain dari Alkitab sebagai lambang para pemimpin (Hakim-hakim 9:10-11). Perhatikanlah konteksnya yakni Kristus men
yucikan Bait Allah (Markus 11:15-17) dan kutipan-Nya dari Yesaya 56:7 dan Yeremia 7:11.

Di dalam kedua perumpamaan ini, baik yang merupakan kejadian sebenarnya maupun yang berupa sebuah perumpamaan, tanpa kesukaran bisa ditarik kesimpulan bahwa pohon ara itu menggambarkan Israel. Orang-orang Yahudi yang tak mau menerima Tuhan Yesus datang membawa pesan Allah. Sikap mereka itu mengakibatkan kehancurannya. Di bagian lain Lukas mencatat bagaimana Tuhan Yesus menangisi kota Yerusalem. Kota Yerusalem sebagai pusat dari Israel yang tidak mengerti apa yang perlu bagi kesejahteraannya yang sesungguhnya. Ia menubuatkan kehancuran kota itu "karena engkau tidak mengetahui saat bilamana Allah melawat engkau" (Lukas 19:41-44).

Dalam implikasi kehidupan kita sekarang ini, Gereja/jemaat bisa juga digambarkan sebagai pohon yang sedang bertumbuh; maka jika jemaat itu tidak ada buahnya, jemaat digambarkan seperti Pohon Ara yang tidak pernah berbuah.

Wednesday, November 24, 2004

51) Yesus dan Para Nabi

51) YOHANES 10:8 VS SIFAT-SIFAT PARA NABI.

Dalam Yohanes 10:8, perkataan Yesus TERTULIS: "Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka". Pernyataan Yesus ini sangat bertentangan dengan sifat-sifat para nabi yang merupakan manusia pilihan Allah di muka bumi yang tidak mungkin berprofesi sebagai pencuri atau perampok. Ini sesuatu yang menggelikan.

JAWAB : (Kategori : salah memahami konteks ayat)

Silahkan baca seluruhnya Yohanes 10:1-21, Gembala yang baik. Perhatikan, konteks Yesus saat itu sedang berbicara kepada siapa? Yesus tidak sedang menghakimi Nabi Musa, Elia, Yesaya dan lain-lain. Melainkan Yesus sedang membandingkan diri-Nya sebagai Gembala yang baik dibandingkan dengan guru-guru palsu yang sedang berhadapan dengan-Nya saat itu. Pernyataan "Akulah Gembala yang baik" adalah penggambaran Gembala yang persis seperti yang pernah Daud gubah dalam nyanyiannya yang tercatat dalam Mazmur pasal 23.

Ada 2 macam gembala dalam Alkitab. Pertama orang yang menggembalakan ternak, Kedua, orang yang mengasuh dan membina manusia. Untuk arti yang kedua ini, Alkitab berbicara banyak, demikian mulianya panggilan menjadi gembala. Justru dalam PL, Allah dilukiskan sebagai Gembala Israel (Kejadian 49:24; Mazmur 23:1; Mazmur 80:2), lemah lembut dalam pengasuhan domba-domba-Nya (Yesaya 40:11), tapi kadang-kadang yang membina kawanan domba-Nya dengan kemarahan-Nya, lalu dengan pengampunan dikumpulkan-Nya kembali (Yeremia 31:10).



Ada manusia yang diberi status gembala, yaitu orang-orang yang diberi mandat oleh Allah untuk menggembalakan umat Allah, mereka ini bisa saja seorang nabi, bisa seorang raja Israel, bisa seorang imam/pengajar-pengajar. Para gembala yang tidak melaksanakan tugasnya dengan baik akan dikutuk dan dihukum (Yeremia 50:6, 51:23; Zakharia 13:7). Musa sebagai seorang nabi juga mengemban tugas mulia sebagai gembala domba-domba Israel (Yesaya 63:11). Alkitab sungguh menekankan pentingnya tanggung jawab setiap pemimpin atas pengikut mereka. Salah satu ciri paling khas dalam PL adalah teguran keras terhadap gembala-gembala yang tidak setia. Silahkan baca Yehezkiel pasal 34, judul perikop yang disajikan adalah TUHAN, Gembala Israel yang baik melawan gembala-gembala yang jahat (bandingkan dengan Yeremia 23:1-4, bahkan lebih keras lagi di Yeremia 25:32-28).

Gembala-gembala yang melalaikan tugasnya itu, lebih mementingkan diri sendiri untuk kepentingan mereka sendiri, mereka ini dinyatakan mengkhianati tugasnya yang sesungguhnya; karena itu Allah mengumpulkan kembali domba-domba itu dan menghakimi gembala-gembala jahat itu.

Dalam PB, tugas seorang Mesias adalah menjadi Gembala, bahkan Gembala yang Agung (Ibrani 13;20; 1 Petrus 5:4; 1 Petrus 2:25). Hal inilah yang diuraikan secara rinci dalam Injil Yohanes pasal 10 dan rinciannya sepadan dengan kitab Yehezkiel pasal 34.


Dalam Yohanes pasal 10, Yesus menyatakan diri-Nya sebagai "Gembala yang Baik" (dan juga Raja) bagi seluruh bangsa Israel. Tetapi Ia bukan hanya Gembala bagi bangsa Israel saja, melainkan juga bagi "domba-domba lain" (Yohanes 10:16), yakni bangsa asing juga.

Dalam perumpamaan itu Yesus menggambarkan kehidupan keagamaan orang Yahudi. Banyak gembala palsu, yakni mesias palsu, yang muncul sebelum kedatangan Yesus ke dunia ini, juga sesudah Yesus naik ke surga. Mereka inilah pencuri dan penyamun. Domba-domba adalah orang-orang yang mendengar suara Yesus lalu mengikuti Dia. Orang upahan bukanlah gembala. Ia adalah pengecut yang hanya mengasihi diri sendiri. Ketika ada serigala datang, ia lari meninggalkan domba-dombanya dan menyelamatkan diri sendiri. Kebanyakan orang-orang Farisi dan pemimpin-pemimpin Yahudi adalah bagaikan "orang upahan", mereka tidak menjalankan tugasnya sebagai seorang gembala.

Selanjutnya Yesus mengumpamakan dirinya sebagai PINTU bagi kawanan domba-domba yang baru, masuk dalam Kerajaan Surga. Hal ini paralel dengan pernyataan Yesus Kristus yang menyatakan dengan tegas bahwa "Aku adalah Jalan dan Kebenaran dan Hidup, tidak ada seorangpun sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku" (Yohanes 14:6). Yesus adalah Allah yang berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia dari dosa, karena itulah Ia adalah satu satunya Jalan, dan satu-satunya Pintu masuk kepada Allah. Dan oleh karena itulah Yesus Kristus adalah Gembala yang Sejati.

Wednesday, November 10, 2004

50) Muhammad dalam Alkitab

50) MATIUS 3:17 & 12:18-21 VS YESAYA 42:1-16.

Dalam Matius 3:17 & 12:18, Firman Tuhan TERTULIS: "Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan". Menurut Kristen/Katolik, ayat ini menunjuk kepada Yesus. Padahal, ayat tersebut dikutip dari Yesaya 42:1 yang mengarah kepada keturunan Ismael. Periksa Yesaya 42:11, terdapat kalimat: "..demikian pun segala dusun yang diduduki ORANG KEDAR".


"Orang Kedar" adalah orang-orang Arab keturunan Ismael (Kejadian 25:13,16), sedangkan Yesus adalah keturunan Ishak (Matius 1:2). Kemudian periksa Yesaya 42:12, terdapat kalimat: "..dan dikabarkannya KEPUJIANNYA pada segala pulau". Kata "kepujiannya" lebih mengarah kepada Muhammad, karena Muhammad (bahasa Arab) artinya "yang terpuji", dan beliaulah satu-satunya keturunan Ismael yang menjadi nabi/rasul Allah.




JAWAB :
(Kategori : salah mengaitkan cerita yang satu dengan yang lainnya)



Ahmed Deedat dalam buku 'The Choice' berusaha menghubungkan kata Yunani 'parakletos' kepada Muhammad; ini sungguh tidak berlaku dalam sudut pandang kalangan Kristen. Konkordansi Ayat dalam Yesaya 41:1 adalah Matius 3:17; Matius 17:5
; Markus 1:11; Lukas 3:22; Lukas 9:35. Dengan peristiwa yang sangat jelas ketika Roh Allah datang dalam simbol burung merpati saat Yesus dibaptis di sungai Yordan; Ayat tersebut adalah untuk Yesus Kristus!



Yesaya 42:1�17 tidak bisa digabung menjadi satu melainkan harus dipisah menjadi 2 perikop. Pertama, Yesaya 1:1�9 yang berisi tentang nubuatan tentang Hamba YHVH. Kedua, Yesaya 42:10�17 yang berisi Puji-pujian tentang penyelamatan.
Jika teman-teman muslim menafsirkan Yes 42:1-9 sebagai nubuatan nabi Muhammad SAW maka harus konsisten, karena itu berarti nabi Muhammad SAW :





1. adalah roh Allah (ayat 1 ��. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya �.�)


2. tidak meninggikan suaranya ( ayat 2 � �. Dia tidak meninggikan suaranya ��).


Apakah mungkin sebagai pemimpin dalam peperangan nabi Muhammad SAW tidak berteriak?


3. akan dipegang secara langsung oleh YHVH ( ayat 6 �.
Telah memegang tanganmu �..). Padahal firman Allah tidak disampaikan secara langsung oleh Allah SWT melainkan melalui mediator yang bernama Jibril, bagaimana mungkin Allah akan memegang tangan nabi Muhammad SAW.



TENTANG KEDAR

Setidaknya ada 2 pendapat tentang asal usul Muhammad.

  1. Dari buku Sirat Rasulullah (biografi tertua tentang nabi Muhammad SAW) menyatakan nabi Muhammad SAW adalah keturunan dari Mudhar � Adnan melalui Nabit anak dari Ismail.
  2. Pendapat Syed Yusuf dan beberapa hadis yang menyatakan nabi Muhammad SAW keturunan dari Qurayz � Mudhar � Adnan � Kedar anak dari Ismail.

Jadi dari Kedar atau Nabit?

Tambah meragukan lagi jika kutipan dari Ibn Kathir ikut dipertimbangkan :

1. Dilaporkan bahwa ibn Abbas berkata, �Antara Adnan dan Ismail ada 30 generasi yang tidak diketahui�

2. Umar ibn Khatab menyatakan, �Kami mengetahui daftar nenek moyang hanya sampai kepada Adnan�

3. Abu al-Aswad menyatakan bahwa dia mendengar Abu Bakar Sulaiman ibn Abu Khaytam, salah satu orang yang paling terkemuka dalam sejarah suku Quraysh berkata, �Kami tidak pernah mengetahui ada orang yang mengetahui garis keturunan sebelum Adnan, dalam bentuk apapun.�

Lebih lanjut kutipan dari tokoh Islam modern tentang hubungan Ismail dan Arab sebagai berikut :

1. Dr. Taha Husayn, seorang profesor dari Mesir, pendapatnya dikutip dalam buku Mizan al Islam karya Anwar Jundi, halaman 170 : �Dalam kasus cerita Abraham dan Ismail membangun Kabah cukup jelas, cerita ini muncul belakangan disaat Islam mulai berkembang. Islam mengeksploitasi kisah ini untuk kepentingan agama�

2. W Aliyudin Shareef, dalam buku In Response to Robert Morey�s Islamic Invasion, halaman 3 � 4 : �Pada masa sebelum Islam, Ismail tidak pernah disebutkan sebagai Bapa Bangsa Arab�

Kemudian kutipan dari Ibn Sa'd, Kitab al-Tabaqat al-Kabir, Volume I, halaman 4:

Ma'n Ibn 'Isa al-Ashja'i al-Qazzaz (pedagang sutera) menginformasikan: dia berkata: Muawiyah Ibn Salih menginformasikan menurut Yahya Ibn Jabir yang telah melihat beberapa sahabat Rasulullah SAW dan berkata : Bani Fuhayrah mendatangi Rasulullah SAW dan berkata kepadanya : �Rasulullah SAW adalah dari golongan kami�. Rasulullah SAW menjawab : �Sungguh, Jibril telah memberitahukan kepadaku bahwa aku termasuk keturunan Mudhar�

Ini mengindikasikan bahwa :

1. Bani Fuhayrah tidak mengetahui bahwa nabi Muhammad SAW adalah dari keturunan Mudhar

2. Garis keturunan nabi Muhammad hanya diketahui setelah menerima wahyu dari Jibril.

Konsekuensi lebih lanjut adalah garis keturunan bani Quraish dari Mudhar tidak diketahui sebelum munculnya nabi Muhammad SAW karena kalau pengetahuan ini sudah ada, tidak perlu Jibril mewahyukan sesuatu yang sudah diketahui ramai orang. Ini menyokong pendapat Dr. Taha Husayn dan Aliyudin Shareef di atas.



Jadi bagaimana bisa mengaitkan Kedar dengan nabi Muhammad SAW?

TENTANG KEPUJIAN

Bahasa aslinya adalah �thillah� dibaca �teh-hil-law� yang berarti kepujian. Sementara dalam bahasa Arab kata �Muhammad� menurut Excavier adalah terpuji. Kalau kita lihat antara kata thillah dengan �Muhammad� sangat berbeda pengucapannya. Kalau memang kepujian ini mengacu kepada Muhammad maka seharusnya yang digunakan bukan thillah melainkan �mahalal� (terpuji) yang ada sedikit mirip bunyinya (sekalipun terlalu dipaksakan).

Namun bagaimanapun juga, kalau kita baca keseluruhan Yesaya 42:10-17 tidaklah berbicara tentang nubuatan siapapun, melainkan adalah puji-pujian tentang penyelamatan. Bahwa kemudian dikait-kaitkan dengan tidak melihat konteksnya, ya itu hak teman-teman muslim.

Yesaya 42:1

Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.

Coba perhatikan ayat berikut : QS 66:12 :

dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan Kitab-kitab-Nya; dan adalah dia termasuk orang-orang yang taat.

Kata (ciptaan) tidak ada dalam bahasa Arabnya, berarti pengertian yang tepat dari ayat diatas adalah : Isa adalah sebagian dari Roh Allah SWT, cocok dengan Yesaya 42 �Aku telah menaruh roh Ku ke atasnya�

Apakah ada ayat dalam Qur�an yang menyatakan nabi Muhammad adalah Roh Allah SWT?

Sementara Muhammad SAW saat ditanya tentang roh oleh orang-orang Yahudi tidak dapat menjawab apa itu roh. Wahyu yang diperoleh Muhammad dari Jibril tentang roh adalah :

QS 17:85 : �Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit".�

Bagaimana mungkin ini terjadi seandainya Muhammad memang telah menerima roh Allah?.

Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan. (Yesaya 42:2)

Biasanya teman-teman muslim menggunakan ayat ini untuk menyatakan bahwa bukan Isa yang dinubuatkan karena Isa telah menyaringkan suaranya di Bait Allah dan saat di kayu salib.

Yohanes 7:28, Waktu Yesus mengajar di bait Allah, Ia berseru ��

Matius 27:46, Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring �

Menggunakan logika yang sama, tidak �menyaringkan suaranya�, maka apakah nabi Muhammad SAW masuk kriteria :

Sahih Bukhari Kitab Tafsir Al-Qur�an hadis no. 4397

Sahih Muslim Kitab Iman Hadis no. 307 :

Diriwayatkan daripada Ibnu Abbas r.a katanya: Tatakala turunnya ayat 214 surah As-Syura Yang bermaksud : Berilah peringatan berbentuk ancaman kepada kaum kerabatmu yang terdekat yaitu kaum kerabatmu yang benar-benar ikhlas. Rasulullah s.a.w keluar dan menaiki Bukit Sofa lalu berteriak seolah-olah memanggil : Ya Sobahah. Orang ramai tertanya-tanya siapakah yang berteriak. Mereka menjawab: Muhammad.

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. (Yesaya 42:3)

Nabi SAW menyatakan hukum, tapi TIDAK SETIA terhadap hukum yang dia nyatakan sendiri.

QS 4 : 3 : ��. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.

Namun perhatikan yang berikut ini :

Kisah Muhammad dengan Maria Qibtidaiya.

Dikutip dari : Muhammad, Kisah Hidup Berdasarkan Sumber Klasik Martin Lings, Halaman 440 :

���. Maria lebih cantik lagi, dan nabi sangat mengaguminya ��.. Dan Maria dinikahi nabi sendiri. Ia ditempatkan di rumah yang dulu dihuni Shafiah ��... Di sanalah nabi mengunjunginya siang dan malam. Namun, istri-istrinya menjadi cemburu ���

Hukum dalam Alqur�an memerintahkan muslim untuk bersikap adil terhadap istri-istri mereka, namun Muhammad sendiri TIDAK BERSIKAP ADIL. Nabi tidak SETIA terhadap HUKUM yang dia nyatakan sendiri.

Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya. (Yesaya 42:4)

Muhammad saat kematiannya jelas patah terkulai karena pengaruh RACUN.

Dikutip dari : Sejarah Hidup Muhammad � Sirah Nabawiyah

Syaikh Shafiyur Rahman Mubarakfury, Robbani Press, 1998, hal 714 � 715 :

Sakit beliau semakin parah, dan pengaruh RACUN yang pernah beliau makan dari daging yang disuguhkan oleh wanita Yahudi ketika di Khaibar muncul, sampai-sampai beliau berkata, �Wahai Aisyah, aku masih merasakan sakit karena makanan yang KUMAKAN DI KHAIBAR. Sekarang saatnya aku merasakan TERPUTUSNYA URAT NADIKU KARENA RACUN TERSEBUT.�



Karena ketidakberdayaannya tersebut, semangatnya menjadi PUDAR dan saat kematiannya berkata :

IBID, halaman 716

Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, dan pertemukan aku dengan KEKASIH YANG MAHA TINGGI, Ya Allah, KEKASIH YANG MAHA TINGGI.

Beliau MENGULANG KALIMAT terakhir sampai TIGA KALI, lalu tangan beliau LUNGLAI ����.

Yesaya 42:11

Baiklah padang gurun menyaringkan suara dengan kota-kotanya dan dengan desa-desa yang didiami Kedar! Baiklah bersorak-sorai penduduk Bukit Batu, baiklah mereka berseru-seru dari puncak gunung-gunung

Kedar dikonotasikan sebagai musuh Israel : Mazmur 120 : 5 � 7 �CELAKALAH aku karena harus tinggal sebagai orang asing di Mesekh, karena harus diam diantara kemah-kemah KEDAR. Cukup lama aku tinggal bersama-sama dengan orang-orang yang MEMBENCI PERDAMAIAN. Aku ini suka perdamaian, tetapi apabila aku berbicara, maka MEREKA MENGHENDAKI PERANG.�

Jadi Kedar muncul dalam konteks PEPERANGAN dan KETIDAKDAMAIAN. Jika muslim berkeras bahwa Kedar menubuatkan nabi Muhammad SAW (bangsa Arab), maka NUBUAT ALKITAB INI TERPENUHI dengan PEPERANGAN-PEPERANGAN yang dilancarkan oleh Muhammad dan muslim selanjutnya. Jadi ayat-ayat di atas jelas tidak terpenuhi sebagai nubuatan terhadap Muhammad dalam Islam.

Tags